Lebih dari 20 ilmuwan dari Arab Saudi dan China mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan pemetaan genom dari Unta Arab yang dapat menuntun pada penemuan medis potensial. Penelitian menujukkan bahwa 57% gen Unta kurang lebih sama dengan manusia.
Berbicara dalam konferensi pers di Riyadh, para ilmuwan dari King Abdulaziz City untuk Sains dan Teknologi (KACST) dan Beijing Genomics Institute (BGI) yang berpusat di Shenzhen, Cina menjelaskan bagaimana Unta Arab berpunuk satu (dikenal dengan nama ilmiah dromedarius Camelus) adalah bagian dari beberapa mamalia pilihan yang telah dipelajari dengan cara ini.
Menurut mereka, studi menemukan “pemahaman yang lebih baik dari kemampuan Unta untuk bertahan hidup di lingkungan padang pasir yang keras.”
Uraian genetika yang mendukung sistem kekebalan Unta disebut-sebut akan dapat menuntun pada penemuan medis potensial. Data genom juga dapat membantu para ilmuwan memahami lebih baik bagaimana mamalia tersebut menghasilkan susu yang sangat tinggi nilainya dibanding mamalia lainnya.
Dr Abdulaziz Al-Swailem, seorang ilmuwan senior dan penasihat kebijakan dalam KACST, mengatakan proyek ini dilakukan dalam dua tahap dan membutuhkan waktu sekitar empat tahun.”Kami sudah tahu bahwa ada karakteristik berguna dalam Unta Arab, seperti tahan panas, manfaat gizi dan sifat medis. Inilah yang mendorong kami untuk menyelidiki lebih lanjut spesies ini,” katanya seperti dilansir Arabnews.
“Karena Unta dan manusia telah ditemukan untuk berbagi lebih dari setengah dari gen yang sama, kami berharap untuk penelitian lebih lanjut sistem kekebalan Unta yang akan membantu dalam pengembangan vaksin baru untuk tidak hanya meningkatkan kesehatan Unta tetapi juga membuka aspek yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit, seperti kanker, AIDS, dan Hepatitis C,” katanya.
Al-Swailem mengatakan timnya sudah melakukan uji coba terhadap penyakit tertentu sebagai bagian dari penelitian bersama. Ia menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
“Urutan dari genom Unta dicapai oleh KACST dan BGI akan memberikan kontribusi besar terhadap genomik seluruh dunia dan penelitian pasca genomik,” kata Jian Wang, direktur BGI. Ia berharap untuk lebih memperluas pemahaman tentang karakteristik fisiologis dan biokimia Unta dan membawanya ke aplikasi untuk kepentingan umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar