Tokyo - PM Jepang Naoto Kan menolak gajinya sebagai perdana menteri, selama krisis nuklir berlangsung. Inilah satu bukti lagi kehebatan bangsa Jepang.
PM Naoto menyatakan takkan menerima gajinya hingga krisis nuklir di negaranya usai. Selain berjanji akan mengkaji ulang kebijakan energi di negaranya.
Kan takkan lagi menerima gaji sebesar 1,6 juta yen per bulan atau sekitar Rp172,9 juta per bulan. Namun begitu, Kan masih tetap menerima gajinya sebagai staf pemerintah.
Pada saat bersamaan, pemerintah Jepang mengizinkan sekitar 100 warga yang rumahnya berada di zona evakuasi untuk kembali ke rumah masing-masing. Mereka diungsikan karena khawatir terkontaminasi radiasi nuklir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar