Kamis, 29 Desember 2011

Surakarta Gelar Pesta Seni di Malam tahun Baru

Surakarta-Malam bebas kendaraan (car free night) di Surakarta pada malam pergantian tahun baru nanti akan diramaikan oleh pertunjukan seni dan budaya. Tidak hanya seni tradisi, tapi juga seni modern.


Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Surakarta Widdi Srihanto mengatakan pihaknya tidak membatasi jenis kesenian yang bakal tampil. “Mulai tarian sampai musik rock, ada semua,” ujarnya kepada wartawan, Rabu, 28 Desember 2011. Ada tujuh panggung yang disiapkan di sepanjang Jalan Slamet Riyadi dari kawasan Purwosari hingga bundaran Gladag.

Di Purwosari, komunitas keturunan Tionghoa yang tergabung dalam Perkumpulan Masyarakat Surakarta akan menampilkan kesenian khas negeri Cina. Kemudian panggung di depan Solo Grand Mall menjadi ajang generasi muda berekspresi lewat musik rock, musik metal, dan jazz.

Ketoprak ngampung dan aneka tarian suguhan berbagai sanggar seni di Surakarta bakal digelar di panggung yang didirikan di pertigaan Sriwedari . Sedangkan di depan Wuryaningratan, giliran musik hadrah, musik gambus, santiswaran, sajian tembang macapatan Jawa dengan iringan aneka terbang Jawa serta sejumlah instrumen gamelan yang akan tampil.


Panggung di depan eks Hotel Cakra menjadi ajang unjuk kebolehan pemusik karawitan. Kemudian di perempatan Pasar Pon, digunakan untuk pentas musik keroncong, perkusi, dan kelompok musik bumi bengkah.

Terakhir, di Gladag didirikan panggung untuk pertunjukan wayang kulit. Widdi mengatakan seluruh kesenian di atas akan tampil bersamaan dengan pelaksanaan car free night, yaitu mulai pukul 21.00. “Dan akan berakhir saat pergantian tahun. Tapi kalau masyarakat menghendaki, bisa lanjut sampai pagi,” kata Widdi

Widdi menjelaskan seluruh kegiatan tersebut untuk menghibur masyarakat saat perayaan tahun baru. Masyarakat bisa bergembira tanpa harus terganggu asap kendaraan dan suara bising knalpot. “Dan tujuan akhirnya menjadi bagian dari pengembangan wisata di Solo,” jelasnya.

Wakil Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Solo Daryono mengatakan hingga kini belum ada wisatawan yang secara khusus berkunjung ke Solo untuk menyaksikan car free night. “Sebab ide car free night sendiri belum lama,” ucapnya.
solo city walk

Dia menyebut jika car free night sudah rutin dilakukan dan menjadi agenda tahunan, maka dapat menarik wisatawan untuk berlibur ke Solo saat pergantian tahun. “Bisa jadi magnet tersendiri karena unik. Sekaligus memantapkan posisi Solo sebagai ikon kota budaya,” lanjutnya. Dia optimistis , dia masa mendatang bisa menjual paket wisata berlibur akhir tahun dengan memasukkan car free night menjadi salah satu penarik wisatawan. 










sumber: http://www.tempo.co/read/news/2011/12/28/113374132/Surakarta-Gelar-Pesta-Seni-di-Malam-tahun-Baru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post