Selasa, 19 April 2011

Setelah Diperkosa 15 Tentara, Ia Hilang dalam Perang



Sisi lain catatan hitam kebiadaban perang kembali terdengar dari Libya. Seorang wanita berparas cantik bernama Eman Al Obaedy, Sabtu lalu terlihat berlari memasuki lobby hotel Rixos yang dikuasai pemerintah dan difungsikan sebagai ruang pers asing di Kota Tripoli. Sambil terengah-engah di sana dia sempat menceritakan penderitaannya setelah ditahan dan diperkosa oleh setidaknya 15 tentara Pro Qaddafi setelah disekap selama 2 hari. Eman juga memperlihatkan bekas jeratan tali dan memar di tubuhnya.

“Look at what Gaddafi’s militias did to me” teriaknya seperti dikutip The Telegraph. Dia mengatakan pada wartawan bahwa para tentara itu bersumpah akan mem-filem-kannya, dia sendirian, sementara banyak wisky di ruangan itu dan dia dalam keadaan terikat. Dia juga mengatakan bahwa dia sangat ketakutan dan jika keluar dari hotel tersebut dia akan ditangkap kembali oleh kaki tangan Qaddafi. Beberapa staf hotel terlihat berusaha untuk membujuk dan menyuruhnya diam. Bahkan seorang perempuan berseragam staf hotel tampak berusaha menutupinya kepalanya dengan jaket seolah meringkusnya.

Ketika diseret oleh petugas keamanan Eman berteriak pada wartawan bahwa masih ada tiga wanita lain yang semuanya pengacara diculik bersamanya di sebuah pos pemeriksaan di luar Tripoli dan sampai sekarang tak diketahui keberadaannya.

Belum sempat dia menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya, dia diseret ke luar oleh petugas keamanan yang ditengarai sebagai kaki tangan pemerintah Pro Qaddafi. Beberapa wartawan yang mencoba mewawancarai dan mengambil gambarnya, berusaha melindunginya tapi tak mampu menahannya sebelum dia dimasukkan ke dalam mobil yang mengejarnya dan kemudian menghilang.

Ibu Eman, Aisha Ahmed, seorang wanita yang tinggal di kota Tobrok-sebuah kota yang dikuasai pemberontak-mengatakan pada The Washington Post, bahwa anaknya adalah seorang mahasiswa hukum di Tripoli berusia 26 tahun, dia juga mengatakan bahwa dia senang dan bangga dengan putrinya. “I am very happy, very proud” ujarnya. Aisha juga mengatakan bahwa dia menerima telepon dari pejabat pemerintah, ia akan diberi imbalan uang dan rumah baru jika putrinya mau menarik ucapannya pada wartawan sebelum penangkapannya.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post