Rabu, 06 April 2011

Berita heboh 12 anak tewas saat ritual

12 orang anak-anak tewas dan 25 orang lainnya terluka akibat runtuhnya jembatan gantung di Desa Meloak Ilang di Kecamatan Putri Beutung, Kabupaten Bener Meriah, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Kejadian tragis ini terjadi saat warga desa sedang melaksanakan upacara adat tolak bala

Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim mengatakan, hingga kini upaya pencarian korban masih dilakukan di sekitar lokasi jembatan Sungai Alas. Diperkirakan masih ada empat korban lagi yang masih belum bisa ditemukan.

Menurutnya, ritual tolak bala yang dilakukan warga desa Meloak Ilang, merupakan tradisi, dan tiap tahun digelar warga setempat. Para tetua kampung menghanyutkan sesajian berupa ayam jantan putih ke sungai Alas, yang diyakini menangkal bala.

“Saat upacara tolak bala berlangsung, banyak anak-anak berdiri di atas jembatan. Besi jembatan gantungnya lepas sehingga banyak yang tercebur ke sungai, jembatan itu memang dikenal angker,” katanya saat dihubungi , Senin, 7 Juni 2010.

Warga setempat dibantu tim Search and Rescue (SAR) dan TNI/Polri sejak kemarin hingga hari ini terus berupaya menyelamatkan korban. Kemarin, Tim pencari hanya menemukan tujuh jasad korban tewas. Senin pagi, tim pencari kembali menemukan 5 jasad korban.

“Air sungai Alas cukup deras, sehingga menyulitkan proses pencarian para korban, mereka terseret arus jauh dari posisi jembatan,” sebutnya.

Hanya 25 korban yang bisa diselamatkan dengan kondisi luka-luka. Dua diantaranya mengalamai patah tulang dan langsung dilarikan ke Puskesmas setempat untuk menjalani perawatan.

Semua korban yang tewas dalam peristiwa itu berusia antara 6 sampai 12 tahun. Korban yang tewas kini telah di makamkan oleh pihak keluarganya masing-masing.


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post